SEMARANG - Pasca banjir bandang yang terjadi pada Selasa malam, 10 Desember 2024, akibat jebolnya tanggul Sungai Nglegong sepanjang 15 meter, Polres Semarang bersama berbagai elemen terus berupaya memulihkan kondisi wilayah terdampak. Banjir yang merendam Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, mengakibatkan 72 rumah dengan 90 kepala keluarga terendam, namun sinergi yang luar biasa terlihat dalam aksi kerja bakti di lokasi.
Sebanyak 93 personel Polres Semarang, di bawah pimpinan Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W, SH., SIK., MH., bergabung dengan TNI, BPBD, Satpol PP, Dinas Pekerjaan Umum, BBWS Pemali Juwana, relawan, siswa SMK, dan warga sekitar untuk membersihkan material sisa banjir.
"Kami telah melaksanakan kerja bakti sejak Rabu, 11 Desember 2024, dengan fokus pada pembangunan tanggul sementara, evakuasi, dan pembersihan material yang terbawa arus, " ujar Kapolres dalam keterangannya, Kamis, 12 Desember 2024.
Baca juga:
Poempida: IDCTA Promosikan Dekarbonisasi
|
Di bawah koordinasi Kapolsek Banyubiru, AKP Sungkowo SH., pembersihan lumpur, tanah, dan batu dari rumah warga serta jalan perkampungan dilakukan secara intensif. Dibantu alat berat, tim gabungan berhasil mempercepat proses pemulihan.
"Tanggul yang jebol telah ditutup menggunakan karung pasir. Kini, fokus kami adalah membersihkan pemukiman warga agar mereka dapat kembali hidup normal, " jelas Kapolsek.
Tidak hanya itu, tim gabungan juga menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung warga yang terdampak, seperti truk tangki air bersih, toilet portable, dan dapur umum. Semua fasilitas ini disiagakan untuk memenuhi kebutuhan harian warga dan tim yang bekerja di lapangan.
Dalam kejadian ini, dua warga sempat terseret arus namun hanya mengalami luka ringan. Setelah dirawat di RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, keduanya telah kembali ke rumah masing-masing. Tujuh keluarga yang sebelumnya mengungsi juga telah kembali ke rumah, dengan bantuan tim gabungan dalam membersihkan rumah mereka yang terendam.
Mama Yuni, salah satu warga terdampak, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan cepat dari berbagai pihak. "Kami merasa tidak sendirian. Kehadiran bapak-bapak polisi, TNI, dan semua yang membantu sangat berarti bagi kami, " ungkapnya.
Banjir bandang ini menjadi pengingat pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi bencana. Polres Semarang, bersama elemen lainnya, membuktikan bahwa dengan gotong royong, pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan penuh empati.
"Bencana bisa datang tanpa diduga, tetapi kebersamaan dan kepedulian kita adalah kunci untuk bangkit kembali, " tutup Kapolres Semarang.
Masyarakat Banyubiru kini menatap masa depan dengan harapan, didukung penuh oleh kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pemulihan pasca bencana.
Editor: Jis Agung
Sumber: Humas Polres Semarang